Pendaki Gunung Dilarang Sakit (Kesehatan Perjalanan) part2

Lanjutan dari tulisan sebelumnya  Pendaki Gunung Dilarang Sakit (Kesehatan Perjalanan) part1, kali ini akan kita bahas tentang kesehatan fisiknya. Fisik yang baik tidak dapat dicapai dalam waktu singkat, tetapi hanya dilakukan dengan latihan yang teratur dan continue. Dalam kegiatan di alam terbuka semacam pendakian gunung, menempuh rimba,dan penyusuran pantai diperlukan suatu kemampuan fisik yang memadai.

Karena tanpa kondisi fisik yang memadai, penggiat kegiatan alam terbuka tidak akan dapat melakukan kegiatannya dengan aman. Untuk ini kemampuan sistem jantung, paru-paru dalam tubuh haruslah terlatih.

Salah satu prinsip latihan untuk dijadikan pegangan oleh penggiat kegiatan alam terbuka yang meningkatkan kondisi fisik, adalah dengan melakukan kegiatan latihan yang intensif, dengan intensitas latihan yang terukur. Untuk menjaga tingkat kebugaran dalam kondisi yang baik, sebaiknya ukuran intensitas latihan adalah 70-80% dari Denyut Nadi Maksimal (DNM), dan sebaiknya dipertahankan dalam waktu 10-30 menit.

Pendaki Gunung Dilarang Sakit (Kesehatan Perjalanan) part1

Secara umum, kesehatan perjalanan dapat diartikan sebagai hal-hal yang mencakup keadaan kesehatan pada suatu perjalanan. Sedangkan tujuan kesehatan perjalanan adalah untuk mencapai sesehat-sesehatnya selama dan sesudah melakukan perjalanan.
Dengan melihat arti secara umum dan tujuannya, maka hal-hal yang dibicarakan menyangkut tentang persiapan perjalanan secara umum, antara lain: persiapan fisik; persiapan mental; pengetahuan praktis tentang kesehatan; perbekalan/gizi.

Sehat mental (tantangan emosional)

Faktor mental memang sulit untuk dipahami, bahkan kadang-kadang sering diabaikan. Padahal tanpa keseimbangan antara faktor fisik dan mental, maka tujuan suatu perjalanan tidak akan tercapai dengan memuaskan.

latihan fisik yang baik akan membantu mengembangkan mental, rasa percaya diri dan kepekaan. Mental yang sehat juga berasal dari dalam, dari pemahaman  siapa (dan apa) dari kita ini, dan dari pengertian dimana kita berada, sebagai suatu kesatuan yang utuh. Di alam bebas, kita harus percaya pada kemampuan kita untuk mengatasi segalanya.

MADYAPALA JUNGLE CAMP

Tepat pada tanggal 5 April 2013 kemarin Madyapala UMB genap berusia delapan tahun. Dalam perayaan milad kali ini Madyapala mengusung tema “Madyapala Jungle Camp”. Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari ini mengundang banyak pujian dari kalangan Mahasiswa UMB maupun dari pihak Dosen, itu terlihat dari banyaknya Mahasiswa-mahasiswa yang datang memasuki area Madyapala Jungle Camp untuk sekedar berfoto, bernyanyi, dan berdiskusi seputar dunia kepecintaalaman.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Ketua Umum Madyapala UMB Del Pastiawan dan turut dihadiri oleh Anggota Madyapala, Para pendiri Madyapala, dan tamu undangan dari Mapala se-kota bengkulu,  BEM dan IMM. Kegiatan ini juga dihadiri oleh bapak Syakroni selaku WR III bidang kemahasiswaan dan bapak Darlin selaku Pembina Madyapala UMB.

Earth Hour 2013 Bengkulu

23 Maret 2013 pukul 20.30 s.d 21.30 waktu setempat secara serentak di seluruh dunia ikut berpartisipasi dalam kegiatan Earth Hour dengan mematikan lampu dan peralatan elektronik lainnya yang menggunakan listrik selama 1 jam, tak terkecuali di kota Bengkulu yang pada khususnya hanya di Universitas Muhammadiyah Bengkulu yang secara terang-terangan ikut andil dalam aksi kampanye ini.

Kegiatan Earth Hour di Universitas Muhammadiyah Bengkulu diikuti oleh rekan-rekan mahasiswa baik yang ada di organisasi BEM maupun UKM yang ada. Sekalipun untuk pertama kalinya ikut andil dalam aksi Earth Hour dengan tidak mengurangi esensi makna dari Earth Hour kegiatan yang dilakukan berlangsung meriah di temani cahaya lilin, rekan-rekan mahasiswa dan yang lainnya ikut berpartisipasi mengisi kegiatan dengan menyanyikan lagu, memainkan gitar akustik dan puisi.

PENGETAHUAN DASAR LINGKUNGAN DAN SUMBER DAYA ALAM

Hubungan manusia dengan alam, yang harus dipahami alam tidak hanya mengajari kita tentang lingkungan karena nyatanya alam pun mengajari kita tentang bagaimana kita harus membangun diri. Bumi itu hanya satu sementara apa yang terjadi pada bumi sekarang ini. Pemanasan global ter bentuknya lapisan ozon, persoalan sampah dan banyak lainnya yang berpengaruh pada kerusakan bumi.

Lalu bagaimana dengan bumi nusantara yang bernama Indonesia ini? Apakah ada yang tahu berapa kalikah besar sampah kota jakarta selama setahun bila dibandingkan dengan candi borobudur? Sampah  di Jakarta ternyata sebanding dengan 185 kali candi borobudur dalam satu tahun artinya setiap 2 hari sampah di Jakarta sebanding dengan 1 candi borobudur (volume candi borobudur adalah 55.000 m3). Jumlah sampah di Jakarta kurang lebih 27.966 m3 per hari. Sekitar 25.925 M3 sampah diangkut oleh 75

7 truk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Sisa kurang lebih 2041 m3 yang tidak terangkut dan menjadi masalah. Jelas menjadi permasalahan ketika sampah menimbulkan persoalan-persoalan lainnya, ini baru di lihat dari persoalan sampah saja di Jakarta lalu apa yang terjadi pada alam Indonesia saat ini? Mari coba kita bayangkan sejenak sebuah benda dalam benak anda ternyata semua berasal dari alam, harus disadari bahwa kita sangat bergatung pada alam, tanpa alam kita tidak bisa hidup.